RSS

Selasa, 25 Maret 2014

Bagaimana Teknologi Membantu Pencarian MH370 Di Dasar Samudera Hindia ?

Bagaimana Teknologi Membantu Pencarian MH370 di Dasar Samudera Hindia?


Teknologi berperan penting dalam upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines yang kemungkinan berada di dalam perairan Samudera Hindia bagian selatan. Sejumlah kapal dan pesawat telah mencari di daerah dengan bantuan radar, sonar, dan citra satelit.  Namun menurut seorang ahli sonar, Greg Charvat, mereka masing-masing memiliki keterbatasan. Demikian dilansir oleh cbsnews.com, Selasa (25/3/2014).
Satelit pada dasarnya adalah seperti kamera di dalam ruang. Sedangkan citra satelit secara umum tidak menampilkan secara real time, tapi citra radar bisa (real time)," ujar Charvat.  "Dari pesawat, ketika mereka terbang dan memindai, yang (gambaran dari) citra real time-lah yang mereka lihat," ujarnya. Cuaca juga bisa menjadi hambatan yang besar. Lokasi yang berada lebih dari 1.000 mil (1.600 km) di lepas pantai Australia dikenal memiliki angin kencang, gelombang dan badai yang besar.
Pada hari-hari dengan cuaca yang baik, sinyal radar bisa menangkap posisi puing. Namun, Charvat mengatakan di saat cuaca buruk, hal itu bisa menjadi hal yang tak mungkin terjadi. Tenaga sonar hingga saat ini belum berperan lagi. Charvat menjelaskan sonar memiliki rentang luas wilayah yang terbatas. Tapi teknologi itu sempat digunakan untuk mencari pesawar Air France 447 yang jatuh ke Samudera Atlantik pada tahun 2009. Lebih lanjut Charvat mengatakan bahwa setelah lokasi akhir Malaysia Airlines sudah dikonfirmasi, maka area pencarian akan dapat dilakukan lebih akurat. Tantangan berikutnya adalah bagaimana menemukan pesawat itu di bawah air.  Dia mengatakan jika mereka melakukan pencarian di daerah yang tepat, peneliti bisa memanfaatkan pinger pada black box pesawat - sebuah pemancar bawah laut untuk menentukan posisi pasti pesawat tersebut. Namun karena pemancar tersebut berumur 30-40 hari, itu artinya waktu sudah hampir habis.
Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim sebuah Towed Pinger Locator, yang ditarik di belakang kapal yang berkecepatan rendah. Alat ini nantinya akan mendengar pinger dari kotak hitam ke kedalaman sekitar 20.000 kaki (6.000 meter). Setelah pinger tidak lagi berfungsi, dan badan pesawat masih belum ditemukan, peneliti bisa menggunakan kendaraan bawah air otomatis atau automated underwater vehicle (AUV) untuk memetakan dasar laut sebagai gantinya. Ini memang akan menjadi proses yang melelahkan.
Jerman memiliki AUV dengan nama Abyss, sedang AS bernama Bluefin.
"Anggap saja seperti memotong rumput, tumbuh dan kembali potong, tumbuh lalu potong, dan mengumpulkan data selama 20 jam," ujar Paul Nelson, seorang project manager di Phoenix International. Akhirnya setelah tim recovery telah menelusuri di mana letak badan pesawat itu berada, maka kendaraan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh atau robot remote-operated vehicle (ROV) dapat digunakan untuk memulihkan perekam data penerbangan dan bagian lain dari pesawat di bawah laut.
"ROV adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki objek di dasar laut, terutama jika kedalamannya melebihi batas aman penyelaman manusia," ujar teknisi dan pilot ROV di Great Lakes WATER Institute, Robert Paddock. ROV digunakan untuk banyak hal di dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi," ujarnya. Pekerjaan ini bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk menemukan badan pesawat yang terendam begitu dalam. Namun Paddock percaya penggunaan ROV masih menjadi pilihan terbaik.
Dr David Gallo dari Woods Hole Oceanographic Institution yang terlibat dalam pencarian Air France Flight 447 di Atlantik mengatakan bahwa masih dibutuhkan lokasi yang lebih sempit lagi sebelum tim pencari mulai menyisir ke dasar laut. Pencarian Air Frane 447 memakan waktu 2 tahun yang semua prosesnya tidak dilakukan di laut. Gallo mengatakan banyak hal yang harus dilakukan dan diputuskan dalam sepanjang proses tersebut. "Saya tidak ingin melawan harapan dan doa dari keluarga (penumpang MH370) dengan berharap temuan ini adalah bagian dari pesawat MH370. Namun ini adalah jalan (petunjuk) kita," ujarnya.




0 komentar:

Posting Komentar