KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JOKOWI-JK DAN PRABOWO-HATTA
Koordinator Peneliti Pusat Penelitian Politik
Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Irine Gayatri menilai, dua
pasang capres cawapres itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pasangan
Jokowi-JK menurutnya memiliki kelebihan dari sisi elektabilitas. Selain itu, Jokowi tidak memiliki
jejak Orde Baru.
"Kebijakan-kebijakannya (Jokowi saat jadi wali kota dan
gubernur) populis atau berkaitan dengan yang diinginkan rakyat," kata
Irine kepada merdeka.com.
Menurutnya, saat menjabat sebagai wali kota Solo, Jokowi berhasil
merelokasi pedagang kecil tanpa menimbulkan konflik sedikitpun. Saat menjadi
Gubernur DKI, Jokowi menyediakan
berbagai fasilitas untuk rakyat kecil seperti Rusun dan Kampung
Deret.
"Memang semuanya belum tuntas (kinerja Jokowi di DKI) tapi
setidaknya sudah kelihatan hasilnya," katanya.
Namun yang menjadi kelemahan pasangan ini,
menurutnya, cawapres Jokowi yakni Jusuf Kalla (JK) sudah
sangat senior dari sisi usia.
"Pak JK harus manut kepada Presiden jika
nanti terpilih. Dia kan Wapres, jangan seperti dulu ambil langkah
sendiri," katanya.
Sementara, pasangan Prabowo-Hatta menurutnya juga
memiliki kelebihan dari sisi popularitas. Sosok Prabowo memiliki popularitas
yang tidak boleh disepelekan.
Selain itu, pasangan ini memiliki dukungan dari
partai-partai Islam seperti PPP, PKS dan PAN yang dapat menarik massa
Islam. Namun di sisi lain pasangan ini juga memiliki kelemahan. Salah satunya
adalah nama Prabowo yang selama ini kerap dikait-kaitkan dengan kasus
penculikan aktivis 1997-1998.
"Kalau Prabowo, saat dia masih jadi
Kopassus ada kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas dan itu warisan politik
Orde Baru. Meski sudah belasan tahun masih membekas korban-korban masih
menuntut keadilan," katanya.
"Jadi ada problem pada Prabowo. Hatta
dari sisi ekonomi kita bisa lihat dia yang pro modal," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar